Apa yang ada
dipikiran kalian jika mendengar kata Angkringan? Tentu yang terlintas dipikiran
kalian adalah sebuah warung kopi yang ada di pinggiran jalan di setiap sudut
kota. Namun, jangan salah, Angkringan sebenarnya mulanya sebuah kata yang
berasal dari bahasa Jawa, yaitu “Nangkring”. Sering diartikan oleh
masyarakat Jawa “Nangkring” berarti berkumpul, bercengkarama, rapat, dan
lain sebagainya. Tapi, dalam prakteknya istilah “Nangkring” sering
dikonotasikan ke hal yang negatif, karena seringnya “Nangkring” di
lakukan di malam hari yang notabene sebagai waktu para makhluk jahat
berkeliaran di muka bumi. Namun, seiring waktu yang terus berputar, konotasi
negatif tentang ”Nangkring” lambat laun mulai pudar, masyarakat yang
tergolong tua, yang biasanya sering menasehati anak muda agar jangan “Nangkring”
di malam hari, kini malah mulai ikut-ikutan berkumpul di warung Angkringan
setiap malamnya.
“Nangkring”
atau berkumpul seringkali dilakukan atu terlaksana di tempat yang sering
disebut Angkringan. Jaman sekarang, setiap sudut kota, bahkan kini sudah
merambah di Alun-alun kota sudah tersebar warung Angkringan. Cirinya adalah
warung ini biasanya buka dari sore menjelang maghrib hingga tengah malam,
sekitar jam dua belas lewat. Selain itu, warung Angkringan juga menggunakan
penerangan yang minim, seringnya hanya lampu pijar, atau petromag
sebagai alat penerangnya, itu pun hanya di gerobak Angkringannya. Sering kali,
pedagang Angkringan menggelar karpet atau tikar sebagai tempat duduk yang
disebar di sekitar warung. Duduk di tikar terkenal dengan istilah lesehan. Para
pembeli di warung Angkringan banyak yang lebih memilih untuk duduk lesehan,
daripada di atas bangku yang disediakan. Justru inilah yang menjadi ciri khas
dari warung Angkringan yang berbeda dari tempat kopi lain, serupa Caffe.
Tak hanya tempat
yang apa adanya, warung Angkringan juga menyediakan menu makanan dan minuman
yang apa adanya juga. Bahkan menu yang ada di Angkringan bisa kita buat sendiri
di rumah. Diantara menu yang populer adalah nasi kucing. Kalian yang belum
mengenalnya, pasti mengira kalau nasi kucing adalah makanan untuk kucing, lalu
kalian mengira makanan kucing akan diberikan oleh manusia?. Itu tidak benar,
yang dimaksud nasi kucing adalah porsi nasi yang sedikit, dan bisa dikatakan
habis hanya dalam satu suapan. Nasi kucing berisi nasi dan lauk-pauk yang
sama-sama sedikit porsinya. Biasanya lauk-pauk pendamping nasi ialah teri, ikan
gereh, tempe, sambal, dan lain sebagainya. Harganya pun sangat terjangkau,
sekitar 2-5 ribu per bungkus. Selain nasi kucing, warung Angkringan juga
menyediakan makanan lain, seperti gorengan, tempe bacem, tahu bacem, sate usus
dan telur puyuh, snack, dan sebagainya.
Jika makanan
yang populer di warung Angkringan adalah nasi kucing. Menu minuman di warung
Angkringan yang juga populer adalah kopi. Banyak dari pengunjung, lebih memilih
memesan minuman-minuman yang hangat, karena Angkringan sendiri buka di malam
hari yang dingin, tapi ada juga pengunjung yang memesan menu es, serupa es teh.
Tentu bagi mereka yang tidak suka dengan kopi atau yang lainnya. Tidak hanya
kopi dan es teh, Angkringan juga menyediakan menu minuman lainnya, diantaranya
wedang jahe, kopi tahlil, susu jahe, teh hangat, dan lain sebagainya, semua
minuman dipatok dengan harga rata-rata 2 ribu hingga 4 ribu rupiah. Murah,
nyaman, dan mudah dijumpai merupakan ciri khas yang disematkan pada warung
Angkringan.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhQk0cVowmuxMuUTMmehoy-btZygxO9ruiX03g50ryCBXFuRu4OYzDG7BqPUmw2dAb9h6xxZ3AGaLCZ2pcRF6kP_DcQPxt7Wu2OpxLIDudsH8JZrZOTQfzWFuGfJjF0ABInUtSB-MExSyjX/s320/Tempat-Wisata-Kuliner-di-Jogja-Angkringan-lik-man.png)
Tak sampai
disitu, Angkringan kadang bagi kalangan mahasiswa bisa digunakan sebagai tempat
diskusi, mengingat tarifnya yang murah. Bandingkan jika harus menggelar forum
diskusi yang memakan biaya banyak, di Angkringan, mahasiswa atau orang
terpelajar biasanya tidak hanya sekedar minum kopi, tapi berdiskusi murah
disana. Kadang muncul ide-ide kratif dari para mahasiswa yang mulanya hanya
berkumpul di Angkringan. Hampir setiap dekat kampus selalu tersedia Angkringan,
gunanya untuk memfasilitasi mahasiswa sebgai tempat diskusi murah.
Komentar
Posting Komentar