![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiONGf_pkqkKeXVmiMS3kYeZemoVADBaBJ1VXtyVr-4RZNuZo-_6OuwEAU5pV0PEHsUVTuPgwqrsR0AI-kpMXKBU6PMXkNLJcQonuoaQ_NxHjp0n7jQ80vyK2gYepDvjY1OgZycy2j4MTaL/s640/konflik_agama_di_indonesia.jpg) |
FOTO: ayobandung.com |
Diteror,
mengungsi, sengsara. Kurang lebih tiga kata itu lah yang menggambarkan kondisi
umat Islam di Rohingya sana. Umat Islam di sana tidak hidup tenang, sama halnya
mereka yang ada di Palestina. Bukan persoalan ini salah siapa, dan mengapa
konflik serupa Rohingya ini kerap mencuat ke permukaan. Apakah Allah itu tidak
adil? Sehingga bertubi-tubi umat Islam di dunia merasakan kesengsaraan? Atau justru
karena ulah manusia itu sendiri? Mari kita coba untuk menggalinya bersama, mengapa
konflik seperti ini sering muncul.
Coba kita
renungkan bersama, adakah hikmah dari semua kejadian memilukan ini? Tentu ada
dan pasti ada. Allah SWT tidak mungkin menciptakan sesuatu yang sia-sia.
Termasuk konflik itu sendiri. Kenapa Allah menciptakan konflik? Tak sebatas
ingin menguji seberapa kuat iman seorang hamba kepada-Nya. Namun, lebih dari
apa yang kita pikirkan itu, karena sejatinya ilmu Allah itu luas. Kira-kira apa
hikmahnya Allah menciptakan konflik yang membuat dunia seolah kejam, tidak
manusiawi, tidak adil, menyengsarakan, laknat, atau sebagainya?
Pertama, dengan
timbulnya konflik, terutama yang menjadi objek kesengsaraannya adalah umat
Islam, hampir pasti seluruh umat Islam dunia, wa bil khusus umat Islam
di Indonesia hatinya akan merasa tergerak, dan mencoba bereksperimen bagaimana
caranya mereka (umat Islam yang ‘damai’) bisa membantu saudaranya yang ada di
Myanmar sana. Coba anda pikirkan, jika konflik semacam Rohingya ini tidak
muncul ke permukaan? Tentu umat Islam di Indonesia tidak tahu akan hal itu,
bahkan mungkin saja pemerintah Republik Indonesia tidak akan memulai mengirim
bantuannya ke Myanmar sana. Nah, dengan munculnya konflik, umat Islam secara
otomatis akan bersatu dan membantu saudaranya sesama Islam di Rohingya sana.
Kedua, pernahkah
anda membaca ataupun mendengar ayat yang menunjukkan bahwa manusia dan jin itu
diciptakan untuk menyembah Allah? Ya, ialah Surah Adz- Dzariyat Ayat 56, yang artinya
kurang lebih bengini, “Aku tidak menciptakan jin dan manusia, melainkan
supaya mengabdi kepada-Ku.” Lalu apa relevansinya? Begini, menurut Anda
apakah semua jin itu sudah menyembah Allah? Tentu tidak. Nah, dengan adanya
konflik dan perang yang terjadi antara umat manusia, terutama umat Islam, Allah
memberikan sebuah latihan kepada umat Islam. Karena nanti, umat Islam akan
menghadapi Jin, musuh terkuatnya. Jadi, sebelum berperang melawan Jin, umat
Islam dan manusia dilatih untuk perang terhadap saudaranya sendiri.
Nah begitulah
Allah menciptakan konflik dengan segala hikmahnya. Mungkin ada hikmah lain yang
belum saya utarakan diatas, anda bisa menganalisanya sendiri. Namun, yang pokok
adalah semua yang menurut kita buruk, belum tentu buruk pula bagi Allah, juga
sebaliknya. Instrospeksilah!
Komentar
Posting Komentar